Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara Daerah

Status: Tidak Berlaku

Konteks dari Meridian

Generated by Meridian AI

Berikut analisis mendalam mengenai PP No. 38 Tahun 2008 beserta konteks historis dan informasi pendukung yang relevan:

Konteks Historis

  1. Latar Belakang Reformasi Pengelolaan BMN/D
    PP No. 6 Tahun 2006 (yang diubah oleh PP 38/2008) lahir dalam kerangka reformasi pengelolaan keuangan negara pasca UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara. Tujuannya adalah menertibkan pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) yang sebelumnya sering tidak terdata, tumpang tindih kewenangan, atau rentan penyalahgunaan.

  2. Dorongan Pemberantasan Korupsi
    Pada era 2000-an, lembaga seperti KPK dan BPK semakin aktif mengawasi aset negara. Banyak kasus korupsi terungkap akibat lemahnya sistem inventarisasi dan akuntansi BMN/D. PP ini menjadi respons untuk memperkuat sistem pengendalian internal.


Perubahan Penting dalam PP No. 38/2008

  1. Penajaman Mekanisme Inventarisasi

    • Diperkenalkannya sistem kode barang standar untuk memudahkan identifikasi aset.
    • Kewajiban pencatatan real-time oleh kuasa pengguna barang (misalnya, kementerian/lembaga) untuk meminimalisasi aset "hilang".
  2. Penguatan Akuntabilitas Pemindahtanganan Aset

    • Prosedur penjualan, hibah, atau pertukaran BMN/D diperketat dengan persyaratan analisis ekonomi dan persetujuan menteri/pimpinan lembaga.
    • Larangan pemindahtanganan aset strategis (misalnya, tanah) tanpa izin tertulis dari otoritas tertinggi.
  3. Sanksi Administratif yang Lebih Tegas

    • Pejabat yang lalai melakukan inventarisasi atau pemeliharaan aset dapat dikenai sanksi seperti pembebanan kerugian negara (Pasal 50A).

Dampak dan Tantangan Implementasi

  1. Temuan BPKP (2009-2010)
    Audit BPKP mengungkap masih adanya 16.7% aset pemerintah pusat yang tidak tercatat dalam sistem, terutama di daerah terpencil. Hal ini memicu revisi lebih lanjut melalui Permendagri No. 17/2011.

  2. Konflik dengan Otonomi Daerah
    Sejumlah pemerintah daerah mengkritik ketentuan tentang pengelolaan BMN/D yang dianggap terlalu sentralistik, bertentangan dengan semangat desentralisasi UU No. 32/2004.


Informasi Tambahan

  • Pencabutan: PP ini telah dicabut dan digantikan oleh PP No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, yang mengadopsi prinsip akuntansi berbasis SAKIP (Standar Akuntansi Instansi Pemerintah).
  • Kaitannya dengan UU Keistimewaan DIY: PP 38/2008 sempat menjadi referensi dalam sengketa pengelolaan aset keraton yang diatur dalam UU No. 13/2012.

Praktik Terbaik untuk Klien

Jika klien menghadapi sengketa BMN/D, pastikan:

  1. Ada dokumen historis kepemilikan aset (sertifikat, berita acara serah terima).
  2. Pemerintah daerah tidak melakukan pemindahtanganan aset tanpa rekomendasi DPRD (sesuai Pasal 33 PP 38/2008).
  3. Manfaatkan Permenkeu No. 189/PMK.06/2018 sebagai instrumen penilai aset terkini.

PP ini mencerminkan upaya sistematis pemerintah mengatasi inefisiensi pengelolaan aset, meski dalam praktiknya masih perlu sinergi dengan kebijakan antikorupsi dan transparansi anggaran.

Meridian AI bisa salah. Cek konten penting.

Metadata

TentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara Daerah
Tipe DokumenPeraturan Perundang-undangan
Nomor38
BentukPeraturan Pemerintah (PP)
Bentuk SingkatPP
Tahun2008
Tempat PenetapanJakarta
Tanggal Penetapan19 Mei 2008
Tanggal Pengundangan19 Mei 2008
Tanggal Berlaku19 Mei 2008
SumberLN. 2008 No. 78, TLN No. 4855, LL SETNEG : 10 HLM
SubjekPENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH
BahasaBahasa Indonesia
LokasiPemerintah Pusat

Status Peraturan

Dicabut Dengan

  1. PP No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah

Mengubah

  1. PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

Network Peraturan

Loading network graph...

Dokumen