Analisis Perpres No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres 54/2010 (Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah)
Konteks Historis
-
Latar Belakang Reformasi Pengadaan Pemerintah
Perpres No. 70/2012 merupakan bagian dari upaya sistematis pemerintah untuk memperkuat tata kelola pengadaan barang/jasa yang transparan dan akuntabel. Perpres ini muncul dalam konteks peningkatan pengawasan terhadap korupsi di sektor publik, terutama setelah terbitnya Undang-Undang No. 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK).- Perpres 54/2010 sebelumnya diubah pertama kali oleh Perpres 35/2011, lalu diubah kedua kali oleh Perpres 70/2012 untuk menyesuaikan dengan dinamika kebutuhan teknis dan penegakan integritas.
-
Tekanan Global dan Nasional
Pada era ini, Indonesia juga merespons tuntutan global (seperti UNCITRAL Model Law on Public Procurement) dan komitmen nasional dalam Open Government Partnership (OGP) untuk meningkatkan transparansi.
Perubahan Kunci dalam Perpres 70/2012
-
Penguatan Sistem E-Procurement
- Diperkenalkannya Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sebagai platform wajib untuk lelang pengadaan, mengurangi interaksi fisik yang rentan manipulasi.
- Penetapan batas nilai pengadaan yang wajib melalui LPSE, mempercepat proses dan meminimalkan kecurangan.
-
Penyederhanaan Prosedur
- Penyesuaian nilai ambang batas (threshold) pengadaan langsung dan penunjukkan langsung untuk mempercepat proyek strategis tanpa mengorbankan prinsip kompetisi.
- Pengaturan khusus untuk keadaan darurat (bencana alam, krisis) agar proses pengadaan lebih fleksibel.
-
Peningkatan Peran Pengawasan
- Instansi seperti BPKP dan Inspektorat Jenderal diberi mandat lebih kuat untuk melakukan audit dan pemantauan pengadaan.
Dampak dan Tantangan
-
Kemajuan Signifikan
- Penurunan kasus korupsi pengadaan berdasarkan laporan KPK (2012-2015).
- Efisiensi waktu proses lelang (rata-rata 30% lebih cepat setelah implementasi e-procurement).
-
Tantangan Implementasi
- Keterbatasan infrastruktur TI di daerah terpencil menghambat penggunaan LPSE.
- Resistensi oknum aparat yang terbiasa dengan sistem manual.
Perkembangan Terkini
Perpres 70/2012 telah dicabut dan digantikan oleh Perpres 16/2018, kemudian diperbarui lagi dengan Perpres 12/2021 yang mengadopsi prinsip green procurement, penguatan UMKM, dan integrasi sistem elektronik berbasis big data.
Rekomendasi:
Meskipun tidak berlaku lagi, Perpres 70/2012 merupakan tonggak penting dalam evolusi reformasi pengadaan Indonesia. Untuk kasus hukum terkait pengadaan sebelum 2018, Perpres ini masih relevan sebagai rujukan historis. Selalu konfirmasi dengan peraturan terbaru (Perpres 12/2021) untuk praktik saat ini.
Semoga analisis ini memberikan perspektif komprehensif.